Rabu, 24 April 2013

SEPIRING MAKANAN SAJIAN IBU


Keadaan dan aktivitas rumah itu berubah ketika Katrin jatuh sakit dan harus terbaring di rumah. siang itu Agus, suami Katrin pergi ke sekolah untuk menjemput Marvel, putra mereka. Setelah itu, ia pergi sebentar untuk mengurus sesuatu hal. Sementara itu, pembantu yang biasa mengurus rumah juga sedang tidak ada karena ada urusan.

Setibanya Marvel di rumah ia pun mulai berteriak," Mamaaaaa...!" Suara itu menimbulkan sukacita di hati sang ibu yang sedang terbaring lemah, karena Marvel masih duduk di bangku TK itu memang merupakan sebuah penghiburan baginya. Belum sempat membuka sepatu, Marvel langsung menuju ke kamar mamanya. Disebabkan kepolosan dan ketidakmengertiannya, ia lalu meminta makan karena sudah kelaparan, " Mama aku lapar, aku mau makan!" Lalu Katrin menjawab dengan lembut, " Tapi mama sakit, nak!" Marvel memang belum mengerti betul akan penyakit yang diderita oleh mamanya itu. Marvel mulai mendesak dengan suara yang lebih nyaring, " Tapi aku lapar mama!!".

Mendengar hal tersebut naluri keibuan  Katrin pun mulai terusik, dengan terseok- seok ia lalu melangkah kedapur untuk menyajikan sepiring makanan. Baru selesai menyajikan, tiba- tiba Agus, sang suami pulang. Melihat hal itu, ia segera berlari menyusul istrinya. " Apa yang kau lakukan , sayang," ujarnya dengan lembut sambil menggendong Katrin kembali ke dalam kamarnya.
Di sertai kasih yang terpancar dari bola mata Katrin, dengan suaranya yang lirih ia berkata, " Aku hanya tidak tega melihat anak kita kelaparan, Pa." Rasa harupun merebak di hati sang suami tatkala mendengar jawaban istrinya itu.

Seminggu setelah kejadian itu, tidak ada yang ,menyangka bahwa Katrin akan meninggalkan Marvel dan suami tercintanya menghadap Sang Pemilik jiwa dan raga. Pada tanggal 12 Oktober 2012, sehari setelah kepergian Katrin, Agus menceritakan "kisah" sepiring sajian makanan yang menjadi sebuah kenangan indah yang tak terlupakan baginya." Masih segar di dalam ingatanku bagaimana dengan susah payah ia mempersiapkan makanan itu untuk anak kami. Bagiku sepiring sajian makanan itu telah meninggalkan sebuah pelajaran yang sangat berharga, bagaimana besarnya kasih seorang ibu," demikian ucapa Agus dengan berurai air mata. Hampir semua orang  yang mendengar cerita tersebut menangis karena rasa haru. Sepiring sajian makanan itu melukiskan besarnya arti sebuah perhatian dan kepedulian Katrin sebagai seorang ibu.

Itulah ibu! Bagaimanapun keadaannya, bahkan ketika sedang mengalami sakit parah, ia tetap berusaha menunjukkan cinta kasih dan perhatian kepada anaknya. Saat ini, mari kita bersyukur bagi setiap keberadaan ibu kita, sebab beliau adalah wanita yang luar biasa. Di samping itu, sayangi, hargai, dan hormati ibu, karena ia telah membagikan dan menunjukkan kasihnya kepada kita!.


SEORANG IBU HARUS MENGGUNAKAN NATUR KEIBUAN YANG TELAH DIA TERIMA SEBELUM SANG PEMILIK WAKTU MENGAMBILNYA.

God Bless !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar