Ini adalah kisah pengampunan yang luar biasa yang melatarbelakangi Jason untuk menulis lagu " Bapa Sentuh Hatiku ".
Waktu itu saya masih kelas 1 SMP. Suatu siang sahabat saya yang perempuan berkata bahwa dia hamil. " Siapa yang menghamili kamu?" tanya saya, "papa saya". jawabnya. "Siapa?" tanya saya tak percaya. " Papa kandung saya," jawabnya sambil tertunduk. Karena tidak tahu harus berbuat apa untuk menolongnya, saya pun mengantarkannya pulang.
Sesampai dirumah, teman saya bertingkah seperti orang gila, di depan mamanya ia berteriak, " pkoknya mama harus menggugurkan kandungan saya! Saya najis, jijik....saya malu Ma. Kenapa ini harus terjadi pada saya?". Mamanya cuma bisa menangis, memeluknya dan berkata, " Cukup....jangan gugurkan kandunganmu, jangan buat dosa yang baru lagi."
Sejak hari itu teman saya berhenti dari sekolah. Hari- hari yang di laluinya sangat berat, ia selalu ingin bunuh diri. Ia stres berat hingga mengalami gangguan jiwa. karena itu ia di asingkan ke sebuah pondok di perkebunan milik papanya. kaki dan tangannya di pasung, ia hanya di temani oleh seorang pembantu.
Waktu berlalu dan saya mulai melupakan peristiwa itu. Kira- kira 13 tahun kemudian suatu peristiwa terjadi, pasung yang membelenggu tangan dan kaki teman saya itu terlepas secara tiba- tiba.
Ketika kesadarannya kembali, ia pergi ke dapur dan mengambil pisau. Di genggamnya pisau itu, lalu diangkatnya tinggi- tinggi sambil berkata, "Tuhan, ampuni saya. sudah tidak ada yang perduli pada saya, saya mau mati saja...." Ketika ia hendak memotong urat nadinya, tiba- tiba Sesosok pribadi menghampirinya dan menahan tangan kananya. Hatinya tahu bahwa itu Tuhan Yesus. Saat Tuhan Yesus memeluk teman saya, scara refleks ia memukuli Tuhan, meronta- ronta sambil berteriak. " Tuhan ... Tuhan...selama ini Tuhan dimana? Tuhan nggak sayang sama saya. Kalau Tuhan, seharusnya saat itu Tuhan menggagalkan rencana jahat papa...apa Tuhan tidak sayang sama saya?"
Tuhan mempererat pelukanNya dan sambil menangis Dia berkata. " AnakKu, ampuni papamu, Aku mengasihimu...."
Sekeras atau sepahit apapun hati manusia, tetapi kalau Tuhan Yesus sudah menyentuh hatinya, maka hati itu akan berubah.
Hari itu teman saya memotong rambutnya yang sudah semata kaki dan membersihkan giginya yang menghitam. Ia pulang dan mencari papanya yang sudah 13-an tahun tidak pernah di lihatnya.
Ketika tiba di rumah, dari kejauhan ia melihat papanya tergeletak tak berdaya. ternyata papanya sangat menyesali perbuatan bejatnya, sampai tak dapat berbicara dan akhirnya terkena stroke.
Melihat keadaan itu teman saya berulang kali berkata, " Papa saya pulang...Pa, dengar Pa, saya pulang..." Tiba- tiba papanya menangis. Saat itulah teman saya menyadari bahwa kasih berarti memberi kesempatan kepada orang lain untuk kembali ke jalan yang benar.
MENGAMPUNI BERARTI MEMAFKAN SEORANG YANG TAK LAYAK DIAMPUNI
SUPAYA IA MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK BERUBAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar