Selasa, 16 April 2013

CONRAD SI PEMBUAT SEPATU


Pada minggu ini Conrad si pembuat sepatu bangun sangat awal, membersihkan tokonya kemudian kembali ke dalam rumahnya, menyalakan api di tungku dan menyiapkan meja.
Dia tidak akan bekerja, dia sedang menanti teman, seorang tamu khusus yaitu Tuhan sendiri.
Kemarin malam Tuhan datang padanya dalam suatu mimpi dan memberitahukan bahwa Dia akan datang bertamu besok. Jadi Conrad duduk di ruangan yang nyaman dan menunggu, hatinya penuh dengan kegembiraan. Kamudian dia mendengar langkah kaki di luar dan ketukan pada pintu "itu dia", pikir Conrad, sambil lari ke arah pintu dan membukanya.

Ternyata itu hanyalah tukang pengantar surat. Wajahnya merah dan jari- jarinya biru kedinginan. Dia menatap sambil menelan ludah ke arah " ceret" teh di tungku. Conrad mempersilahkan dia duduk menghangatkan diri di dekat tungku. Kata pengantar surat itu, " Terimakasih, teh ini enak sekali." Kamudian dia menghilang di tengah hawa dingin di luar. Ketika pengantar surat itu pergi, Conrad membersihkan meja lagi. Lalu dia duduk di dekat jendela untuk menanti kedatangan tamunya. Dia merasa yakin bahwa tamu itu akan datang.

Tiba- tiba ia melihat seorang anak kecil yang sedang menangis. Conrad memanggilnya dan mengetahui bahwa anak itu kehilangan jejak ibunya di kotadan tidak tahu jalan untuk pulang. Kemudian Conrad menulis  pada secarik kertas dan meletakkannya di atas meja. Tulisan itu berbunyi.
" Tunggulah saya, saya akan segera kembali." kemudian dia membiarkan pintu terbuka sedikit dan ia menggandeng anak kecil itu serta membawanya pulang.

Ternyata perjalanan itu lebih lama dari perkiraannya,bahkan hari sudah mulai agak gelap ketika dia kembali  kerumah. Dia terkejut mendapati seseorang ada di dalam rumahnya sambil memandang keluar jendela, lalu hatinya berdebar. Orang itu pastilah Tuhan yang sudah berjanji untuk datang.
Namun Conrad mengenali, bahwa orang itu adalah perempuan yang tinggal di lantai atas. Perempuan itu tampak sedih dan lelah. Dia memberitahu bahwa dia tidak bisa tidur sama sekali sebab anak laki- lakinya Peter sedang sakit parah. Dia tidak tahu mau berbuat apa. Anak itu diam terbaring disana, demamnya tinggi dan dia tidak bisa lagi mengenali ibunya.

Conrad merasa ikut sedih. Perempuan itu hidup sendiri dengan anaknya di sana sejak suaminya meninggal dalam kecelakaan. Kemudian Conrad mengikuti wanita itu, mereka bersama- sama menyelimuti Peter dengan kain basah. Conrad duduk di tepi tempat tidur anak itu, sementara ibunya istirahat sejenak. Ketika ia kembali keruangannya, hari sudah larut malam. Conrad sangat lelah dan sangat kecewa ketika membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Hari sudah larut dan Tuhan belum juga datang.

Tiba- tiba ia mendengar suara, ternyata Tuhan yang berkata, " Terimakasih, karena menghangatkan tubuh saya di rumahmu  hari ini.Terimaksih karena telah menunjukkan jalan kerumah.Dan terimakasih atas dukungan dan bantuanmu. Conrad, saya berterimaksih karena hari ini saya bisa menjadi tamumu."


Apapun yang sudah kita lakukan untuk sesama kita, sesungguhnya kita sudah melakukannya bagi Tuhan. Untuk itu jangan mengeluh atau menolak saat orang lain memerlukan pertolonganmu, siapa tahu mereka adalah orang- orang yang diutus oleh Tuhan untuk menguji kita, apakah kita sungguh- sungguh mengasihiNya. Lakukan kebaikan dengan setia!.

GOD BLESS...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar