Senin, 29 April 2013

NYALA LILIN YANG PADAM

 
Seorang bapak mempunyai anak perempuan satu- satunya, anak tunggal yang sangat ia kasihi. Anak itu mrnjadi sumber sukacita yang selalu membawa harapan baru bagi sang bapak. Suatu hari anak perempuannya jatuh sakit dan beberapa saat lamanya ia tidak menunjukkan tanda- tanda kesembuhan. Sang bapak berusaha sedapat mungkin agar anaknya bisa sembuh.Ia mendatangi dokter ahli, tetapi usahanya sia- sia. Penyakit itupun akhirnya merenggut nyawa anak perempuannya.

Sejak kematian anaknya, sang bapak benar- benar tergoncang. Ia kecewa, kepahitan, dan menarik diri dari kenalan- kenalannya. Ia berhenti dari aktivitas sehari- hari dan lebih suka menyendiri dalam kesedihannya. Dalam keputusasaan itu, suatu malam ia bermimpi pergi ke sorga. Di sorga ia menyaksikan suatu parade yang agung dan gemilang dari anak- anak kecil yang tampil bagai malaikat. Mereka muncul dalam barisan panjang yang tak putus- putusnya, melintasi sebuah tahta putih.

Setiap anak mengenakan gaun putih bersih dan membawa sebatang lilin di tangannya. Ketika sedang menyaksikan pemandangan itu, ia memperhatikan bahwa lilin salah seorang anak tidak menyala. Ternyata anak dengan lilin yang padam ditangannya itu tak lain adalah anak perempuannya yang baru meninggal. Segera sang bapak itu berlari menemui anaknya dan bertanya, " Sayang, mengapa hanya lilinmu sendiri yang tidak menyala?" " Ayah, mereka seringkali mencoba menyalakan lilinku, tetapi air mata ayah selalu membuat lilinku padam." jawab si anak perempuan.

Sang bapak lalu terbangun dari tidurnya. Ia merenungkan makna dari mimpi tersebut yang sangat jelas mengingatkan agar ia jangan tenggelam di dalam kesedihan yang dalam karena kematian anaknya. Di sorga sana, anaknya ada dalam keadaan yang jauh lebih menyenangkan dan ia tidak perlu berputus asa karena kematian anaknya. Sejak bermimpi itu, bapak tersebut tidak lagi menyendiri, ia menemui teman- temannya dan melakukan aktivitas seperti biasa, serta menjalani hari- harinya dengan sukacita.

Kematian selalu menyisakan duka mendalam bagi orang- orang yang ditinggalkan. tetapi ini tidak menjadi alasan untuk berlama- lama larut dalam kesedihan, sehingga kita tidak lagi menjalani kehidupan secara normal. salah satu kunci untuk tetap tabah menerima kematian orang yang kita kasihi adalah mengerti firman Tuhan. Tuhan berkata di dalam firmanNya bahwa kematian bagi orang beriman hanyalah perpisahan sementara. Suatu hari nanti kita akan berkumpul bersama orang- orang yang kita kasihi, yang sudah lebih dahulu dipanggil Tuhan.

Jika saat ini kita sedang bersedih karena ada sanak keluarga yang meninggal, mintalah penghiburan dari Roh Kudus agar kita tetap kuat menjalani masa- masa berduka tersebut. Dunia ini hanya tempat persinggahan sementara, karena tanah air kita yang sesungguhnya adalah di sorga. Di sana kelak kita akan berkumpul dan tidak akan ada lagi perpisahan.


TAK PEDULI BAGAIMANAPUN SEDIHNYA KETIKA DITINGGALKAN,
NAMUN HIDUP HARUS TETAP BERJALAN.
LIFE MUST GO ON..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar