Selasa, 30 April 2013

KETABAHAN SANG NENEK

     
Siang itu, panasnya sinar matahari seakan ingin membakar penduduk kota Distrik Shijingshan Beijing, China. Hanya beberapa orang saja yang sedang berjalan kaki dengan menggunakan payung. Saat itu, Gao Meiyun seorang nenek berusia 70 tahun, berjalan pelan menyusuri jalanan kota. Ia mendorong gerobak galon- galon air minum dan berhenti di sebuah apartemen. Badannya yang kecil, hanya tinggal kulit pembungkus tulang, ia mengangkat galon dan tertatih- tatih menapaki tangga apartemen. Ia berhenti sejenak di tangga dan menarik nafas, kemudian kembali mengangkat galon air minum. Mukanya yang keriput terlihat meringis saat menekan dadanya sambil menarik nafas panjang. Berat galon sekitar 20 kg, padahal berat badannya hanya 35kg.

Janda tua ini bekerja keras demi mencukupi kebutuhan hidupnya bersama seorang anak yang sedang sakit dan cucunya yang menderita cacat mental. Sebagian penghasilannya digunakan untuk menutupi hutang biaya pengobatan anaknya yang sedang sakit, dimana kakinya harus di operasi akibat kecelakaan. terkadang ia menangis saat merasa tak kuat lagi, tapi cinta dan kasih kepada anak dan cucunya membuatnya kembali bangkit dan semangat bekerja walaupun tubuhnya sangat lemah.
   
Gao Meiyun bukanlah seorang nenek yang memiliki badan yang kuat dan sehat, sehingga mampu melakukan pekerjaan berat itu. Ia menderita batuk yang sangat parah dan harus minum obat, serta dokter menyarankan dia untuk istirahat total. Namun, ia tidak dapat menyanggupi saran dokter. Kalau ia beristirahat, dari mana mereka menyambung hidup? Kahidupan yang sangat keras dan berat itu dijalani nenek Gao dengan tulus tanpa keluhan. Sebab, hanya pekerjaan inilah yang dapat ia lakukan. Ia rela melakukan pekerjaan berat itu agar dapat memperoleh biaya untuk sekolah cucu dan juga untuk pengobatan anaknya.
   
Perjalanan hidup nenek Gao tidaklah mudah. Ia harus berjuang menahan rasa sakit dan lelah, demi mencukupi kebutuhan hidup mereka. Tidak peduli di dalam keadaan hujan atau panasnya matahari, ia akan tetap mengantarkan galon saat ada konsumen yang membutuhkan.
Perjuangan nenek Gao akhirnya mendapat perhatian pemerintah, dan pemerintah memberikan beasiswa kepada cucunya serta membantu biaya pengobatan anaknya.

Perjalanan hidup manusia penuh dengan perjuangan. Jangan pernah malas di dalam bekerja. Orang yang malas bekerja dan berusaha adalah orang yang gagal dan juga akan menjadi miskin. Orang malas akan mendapatkan dirinya bergantung kepada orang lain, sebaliknya kerajinan akan memperkaya orang.
Nenek gao memberikan pelajaran penting bagi kita bahwa apapun keadaan kita, tidak menjadi penghambat bagi kita untuk bekerja. Jika kita giat bekerja, maka tangan Tuhan yang akan menolong dan memberkati kita dengan caraNya yang tak terduga.


KESUKSESAN HIDUP BUKANLAH SAAT KITA MENDAPATKAN BANYAK HARTA
TETAPI SAAT KITA TELAH BERHASIL MENAKLUKKAN TANTANGAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar