Seorang anak menyapu halaman rumahnya yang di tumbuhi beberapa pohon belimbing. Daun belimbing yang sering rontok sangat merusak pemandangan, dan setiap hari ia harus menyapunya.
Anak itu melakukan pekerjaannya menyapu halaman rumahnya dengan rajin, tetapi lama- kelamaan ia merasa kesal juga karena dalam beberapa jam saja daun- daun belimbing sudah berjatuhan lagi.Dalam kekesalan, anak itu bersandar di pohon belimbing sambil memikirkan bagaimana caranya agar ia tidak banyak membuang tenaga untuk menyapu halaman.
Melihat gelagat si anak, ayahnya mendekatinya dan berkata," Kelihatannya kamu sedang kesal? apa yang sedang kamu pukirkan?," " Iya Yah, saya sedang berpikir bagaimana agar daun- daun belimbing ini tidak berjatuhan lagi ke tanah. dengan begitu kan saya tidak akan capek menyapu terus- menerus," Jawab si anak. " Begini saja, bagaimana kalau kamu menggoyang-goyangkan pohon- pohon belimbing ini agar daun- daunnya jatuh? Stetelah itu kamu cukup menyapu sekali dan besok tidak akan lagi daun yang jatuh."Saran ayahnya. Sambil melonjak kegirangan, si anak berlari dan mulai menggoyang- goyangkan pohon belimbing mereka. " ini ide yang bagus ayah," katanya.
Hari itu si anak merasa sangat puas dan malam hari pun bisa beristirahat dengan nyenyak. Di dalam hati ia berpikir bahwa esok hari ia tidak perlu bangun pagi- pagi untuk menyapu halaman, karena tidak akan ada lagi daun belimbing yang berjatuhan. Namun betapa terkejutnya dan kecewanya si anak itu karena keesokan harinya ternyata daun- daun belimbing masih berjatuhan di halaman.
Saat sang ayah datang dan berkata kepadanya, " Nak, daun- daun yang rontok adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dirubah, apalagi kalau tiba musim gugur. Kita tidak dapat mengubah segala sesuatu menjadi sesuai dengan keinginan kita. Yang dapat kita ubah adalah diri kita , dalam hal ini hati kita. Jika engkau harus menyapu setiap hari, kerjakanlah itu dengan hati yang bersyukur dan tidak menggerutu," nasehat ayahnya.
Ketika setiap bangun pagi, apakah ada gairah baru untuk melakukan aktivitas dan tanggung jawab yang harus kita kerjakan, atau sebaliknya kita memulai hari ini dengan berat hari dan bersungut- sungut?. Mari kita ubah sikap hati kita menjadi hati yang bergairah dan tidak bersungut- sungut dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab kita. dengan demikian pekerjaan yang kita lakukan ekan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Hanya dengan sikap hati yang bersyukurlah kita bisa melalui setiap hari dengan kemenangan. Mari kita menjadikan setiap hari sebagai hari yang indah dan memandang setiuap tugas yang harus kita kerjakan sebagai ibadah yang indah di mata Tuhan.
PEKERJAAN AKAN MENJADI SEPERTI PERMAINAN YANG MENYENANGKAN, JIKA KITA MENGERJAKANNYA DENGAN SUKACITA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar