Selasa, 30 April 2013

KEMENANGAN YANG TERABAIKAN


Final kejuaraan balap karung akan segera dimulai. Tiga anak sudah berada di dalam karungnya masing- masing. " Kak minta waktu sebentar," kata seorang anak yang kemudian menundukkan kepala untuk berdoa. Setelah selesai berdoa ia berkata, " Sudah kak, aku sudah siap," " Baik semua siap? Satu, dua, tiga!" teriak seseorang memberi aba- aba. Ketiga anak tersebut berjuang untuk bisa  mencapai garis finis terlebih dahulu.

Ada yang jatuh, lalu berdiri lagi untuk menyelesaikan lomba. Setelah beberapa menit, ternyata anak yang berdoa sebelum pertandingan lebih dulu menyentuh garis finis dan dinyatakan sebagai pemenang. Setelah istirahat sejenak, maka tibalah saat pembagian piala. Sebelum menyerahkan piala, ketua panitia bertanya, "Kamu tadi pasti berdoa kepada Tuhan agar kamu menang,bukan?" "Bukan kak, bukan itu yang aku panjatkan," katanya. Lalu ia melanjutkan, "Aku tidak meminta Tuhan untuk menolongku supaya dapat menang dengan mengalahkan peserta lainnya. Aku memohon kepada Tuhan, supaya aku tidak menangis, jika aku kalah." Jawaban itu ternyata membuat penonton heran. Mereka pun menyambutnya dengan tepuk tangan yang sangat meriah.

Mungkin saja jenis doa seperti anak kecil di atas sudah tidak populer lagi saat ini. Banyak orang berpendapat bahwa doa semacam itu adalah doa tanpa iman dan tanpa pengharapan. Doa seperti itu di anggap bukan doa seorang pemenang. Tetapi, perhatikan dengan baik, seandainya anak tersebut benar- benar kalah dan Tuhan mengabulkan doanya sehingga dia tidak menangis, bukankah itu juga merupakan sebuah kemenangan? Bukankah justru banyak orang akan "angkat topi" bagi anak tersebut?. Ini artinya bahwa kemenangan tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, yaitu memperoleh piala. Tanpa disadari, anak tersebut bisa melihat kemenangan dari sisi lainnya, yaitu beroleh kekuatan dari Tuhan.

Doa anak kecil tersebut tidak jauh berbeda pemahamannya dengan keyakinan Daud ketika dia berkata, "Sekalipun aku berjalan dalam kembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku, gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku."
Daud melihat kemenangan secara rohani, yaitu kekuatan untuk bertahan dalam segala situasi.
Untuk itu mari kita berdoa meminta kekuatan dan penghiburan sebagai bagian persiapan untuk mengahadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Sehingga, kita tetap bisa menjadi pemenang di tengah kesulitan yang ada.


SESUNGGUHNYA, ORANG YANG BISA BERTAHAN DAN MENERIMA KEGAGALAN JASMANI ADALAH ORANG- ORANG YANG MENANG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar