Martin Niemoller adalah salah seorang pendeta yang hidup pada jaman Hitler. Ketika Hitler memanggil para pemimpin gereja di Jerman, kemudian menegur mereka karena kurang mendukung program- programnya, Niemoller berani menentangnya dengan mengatakan bahwa ia hanya peduli dengan kesejahteraan gereja dan rakyat Jerman.
Menanggapi jawaban Niemoller, Hitler berkata bahwa Niemoller tidak perlu memikirkan rakyat Jerman, ia cukup mengurusi gereja saja. Tetapi Niemoller tidak takut, "Kami sebagai orang Kristen punya tanggung jawab terhadap rakyat. tanggung jawab itu diberikan oleh Tuhan sendiri kepada kami dan tidak seorang pun termasuk anda yang bisa membantalkannya," jawabnya.
Keberanian Niemoller menyebabkan rumahnya diserang, disusul dengan ledakan bom di gerejanya. Tahun- tahun selanjutnya ia diawasi ketat oleh polisi rahasia, namun ia sudah memutuskan untuk tetap taat kepada Tuhan. tanggal 7 Februari 1938 sidang terhadap dirinya dimulai. Ia diantarkan oleh seorang penjaga berseragam, yang wajahnya kelihatan beitu tenang, tak ada emosi yang tampak disana.
Mereka berjalan melalui lorong bawah tanah menuju tempat persidangan. Saat itulah ia mulai dihinggapi rasa takut dan kesepian, ia kuatir bagaimana keadaan gerejanya, keluarganya dan dirinya sendiri. Ia mulai memikirkan aniaya dan siksaan yang akan mereka terima.
Ketika tiba di ujung lorong dan hendak menaiki anak tangga, ia mendengar bisikan lembut yang dikutip dari Amsal 18 : 10 " Nama Tuhan adalah menara yang kuat, kesanalah orang benar berlari dan ia akan menjadi selamat." Ternyata bisikan itu keluar dari mulut penjaga yang mengawalnya.
Seketika ketakutannya lenyap, ayat itu telah mengembalikan semangat dan keberaniannya. Dengan kekuatan yang ia peroleh melalui Firman tersebut, ia mampu melewati persidangan dan tahun- tahun penuh penderitaan di kamp konsentrasi Nazi.
Tatkala ketakutan menghampiri dan kebimbangan mengasai hati pikiran kita, ingatlah nama Tuhan.
Kakuatan, kedudukan, status sosial,dan uang tidak dapat kita andalkan untuk menjaga kita. Hanya Tuhan menara yang kuat dan tempat perlindungan bagi mereka yang percaya kepadaNya.
Rasa takut adalah senjata iblis untuk melemahkan iman kita dan membuat kita menyerah. Rasa takut itu bekerja sedemikian rupa sehingga tak jarang kita merasa kecewa dan di tinggalkan sendirian.
Tetapi ketika kita menjadikan nama Tuhan sebagai menara yang kuat dan menaruh pengharapan hanya kepadaNYa, maka keberanian, kekuatan dan penghiburan akan ditambahkan kepada kita. Dengan kekuatan itu pula kita akan mampu menjalani hari demi hari
YESUS! NAMA YANG OLEHNYA JIWA KITA TENANG
DAN KEKUATAN KITA DIPERBAHARUI HARI DEMI HARI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar