Rabu, 15 Mei 2013

JEJAK KASIH ANNY SULLIVAN





Ada seorang anak kecil yang ditolak oleh keluarganya karena dianggap menderita kelainan jiwa dan liar. Hal itu terjadi karena orang tuanya tidak tahu bagaimana harus berkomunikasi dengan anak mereka yang bisu, tuli dan buta. Ketika semakin besar, anak itu suka melakukan hal- hal yang mencelakakan orang lain, misalnya menggigit, mencakar,dll.

Karena merasa tidak mampu mengurus anak itu, maka orang tuanya mengirimkannya ke rumah sakit jiwa. Ternyata pihak rumah sakit jiwa pun kewalahan menghadapi tingkah laku anak terbelakang itu. semakin hari kondisi kejiwaan anak itu semakin memburuk, dan pihak rumah sakit jwa memutuskan untuk mengurungnya di ruang isolasi.

Seorang suster yang hatinya penuh dengan belas kasihan mendatangi pimpinan rumah sakit itu. Suster yang bernama Anny sullivan itu berkata, "Pak kalau anak itu terus kita isolir, dia justru akan semakin gila. Saya berpendapat bahwa dia harus kita layani dengan kasih dan kesabaran. Pak, bolehkah saya melayani anak itu setiap hari selama satu jam?" "Oke suster, anda boleh melayaninya, tetapi jika dia membuat onar maka anda yang harus bertanggung jawab," jawab pimpinan rumah sakit jiwa itu.

Sejak hari itu Suster Sullivan melayani anak tersebut setiap hari dengan sabar dan penuh kasih sayang. Entah bagaimana caranya suster Sullivan bisa menenangkan bahkan membuat anak itu tersenyum. Suatu hari suster Sullivan berhasil mengajak anak itu keluar dari ruangan isolasi dengan aman. Kemudian suster Sullivan menggandeng anak itu dan membawanya makan siang, lalu mengembalikannya ke kamar dengan tertib. Keadaan anak itu berangsur- angsur pulih, bahkan lama- kelamaan sikapnya sama dengan anak yang sudah normal.

Anak yang bernama Hellen Keller itu sangat berterimakasih kepada suster Sullivan yang telah menjadikan hidupnya berarti. Karena telah menerima kasih sayang yang besar dari suster Sullivan, maka Hellen Keller memutuskan untuk menyalurkan kasihnya, yaitu dengam mengabdikan dirinya sebagai perawat di rumah sakit jiwa, melayani dan membela hak- hak orang cacat.
Karena jasa dan kegigihannya dalam memperjuangkan hak- hak orang cacat, maka Hellen Keller menerima penghargaan dari Victoria, Ratu Inggris.

Kasih yang besar adalah senjata ampuh untuk memulihkan gambar diri mereka yang rusak karena tertolak. Teladan yang diberikan oleh suster Sullivan dan Hellen Keller patut kita tiru. Karena itu jika anda bertemu dengan orang yang tertolak, terimalah dia apa adanya, dan layani dengan kasih dan kesabaran. Disisi yang lain, jika teman- teman, lingkungan atau orang tua menolak anda, maka ketahuilah bahwa Tuhan Yesus tidak pernah menolak anda. Tuhan menerima anda apa adanya. Buka hati anda untuk menerima kasihNya yang besar, pasti hidup anda dipulihkanNya.


SAAT TUHAN MENGUKUR SESEORANG MAKA IA MENGUKUR KASIHNYA
BUKAN KEMAMPUANNYA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar