Minggu, 19 Mei 2013

BENTENG JARING LABA- LABA





Seorang tentara AS terpisah dari regunya di Pulau Pasifik saat berkecamuk Perang Dunia II. Dia berada sendirian ditengah hutan. Pendengarannya yang tajam membuatnya bisa mendengar secara jelads akan kedatangan musuhnya. Dia pun berusaha mencari tempat untuk bersembunyi. Beruntung dia menemukan jalan setapak menuju jalan perbukitan dan menemukan sebuah gua kecil, untuk kemudian berlindung disitu.

Untuk sementara waktu dia merasa aman. Tetapi, kemudian muncul kekuatiran di dalam dirinya, "Aku tidak mungkin terus berada disini. Tentara musuh semakin mendekat. Pasti mereka akan menyisir perbukitan ini dan menemukanku disini."
Di dalam kepanikan dia mengingat Tuhan dan memohon pertolonganNya, "Tuhan, lindungilah aku. Aku mengasihiMu dan mempercayaiMu."

Selesai berdoa, diapun berbaring dan sedikit tenang. Tidak lama berselang, derap langkah musuhpun terdengar semakin jelas. Itu tandanya mereka sudah sangat dekat. Rasa kuatir mulai menyerangnya lagi. "Aku rasa Tuhan tidak menolongku keluar dari masalah ini," pikirnya.
Di saat- saat yang menegangkan itu, dia melihat beberapa ekor laba- laba bergelantungan untuk membuat sarangnya di pintu gua tersebut. Tidak lama kemudian pintu gua itu sudah dipenuhi dengan jaring laba- laba.

Dengan sedikit heran, dia bergumam, "Tuhan punya rasa humor juga ya. Yang aku butuhkan adalah dinding  batu dan Tuhan hanya mengutus laba- laba." Sementara itu, dari dalam gua dia bisa melihat musuh yang sedang mengamati gua- gua lain satu demi satu. Ketika mereka sampai di gua dimana dia berada, dia berdiri dan siap- siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Namun dia heran, karena musuh hanya melirik saja kearah gua itu dan berpindah ke gua lain. Tiba- tiba muncul kesadaran di dalam dirinya bahwa yang membuat musuh tidak masuk ke dalam gua itu karena ada jaring laba- laba.

"Tentu mereka berpikir bahwa gua ini tidak ada yang menjamahnya. Jaring laba- laba itulah yang membuat mereka berpikir seperti itu," katanya. "Tuhan, ampuni aku. Ternyata jaring laba- laba ini lebih kuat dari dinding batu." doanya.

Untuk menjatuhkan orang percaya, iblis selalu menyerang dengan berbagai macam cara. Dia sendiri bagaikan singa yang mengaum- aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Cara- cara iblis ini bisa berupa masalah- masalah, baik masalah ekonomi, kesehatan, maupun hubungan dengan sesama. Kadang kita menjadi kuatir dan takut menghadapi kenyataan itu.
Untuk itu, mari kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, memohon perlindunganNya. Tetapi ingat, jangan menganggap remeh hal- hal ataupun orang- orang yang sederhana, sebab bisa jadi Tuhan memberi perlindungan kepada kita melalui mereka.


TUHAN DAPAT MENGGUNAKAN HAL- HAL YANG SEDERHANA UNTUK MEMBANGUN TEMBOK PERLINDUNGAN DI SEKELILING UMATNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar