Bersahabat dengan orang lain merupakan salah satu kebutuhan, bahkan seharusnya menjadi salah satu prioritas di dalam hidup kita. Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial yang akan merasakan keindahan hidup jika bergaul dengan orang lain, sebab itu manusia harus hidup dalam komunitas.
Memang tidak mudah untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain, karena setiap orang mempunyai kelebihan serta kekurangan yang menyebabkan terjadinya gesekan dalam sebuah hubungan. Tetapi kemauan kita untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain akan membuat kita bisa diterima orang lain, seperti kita menerima mereka apa adanya.
Howard Hughes adalah seorang milioner pada zamannya, karena harta yang dimilikinya begitu melimpah. Hughes menikah dengan Jean Peters, wanita yang diakui sebagai wanita tercantik pada masa itu. Walaupun kaya dan memiliki istri yang sangat cantik, tetapi Hughes tidak pernah merasakan kebahagiaan dan kedamaian.
Hughes menganggap istrinya hanya sebagai benda penghias hidupnya, sehingga pada tahun 1970 ia menceraikan Jean Peters.
Hidup Hughes yang bergelimang harta membuatnya dapat pergi kemana saja ia mau, yaitu untuk mencari kebahagiaan yang sangat diinginkannya. Hughes berkeliling dunia dengan memilih hotel- hotel bintang lima di Las Vegas, Nikaragua, Acapulo, dll sebagai tempat tinggalnya.
Sekalipun Hughes berkelana dari satu negara ke negara lain untuk mencari kebahagiaan, namun ia tidak menemukannya. Hidupnya penuh dengan kemuraman belaka.
Di kemudiaan hari, kemuraman yang menyelimuti jiwanya membuat Hughes membiarkan rambutnya tumbuh panjang terurai hingga pinggang, kuku tangan dan kakinya tidak lagi dipotong, sampai akhirnya orang menganggapnya sakit jiwa.
Mengapa Hughes menjadi orang yang aneh? Karena ia tidak mampu membangun hubungan yang baik dengan orang lain, ia tidak memiliki kecerdasan emosional. Hughes menganggap orang lain hanya sebagai obyek yang dapat dimanfaatkan, sebaliknya orang yang berteman dengannya hanyalah orang yang bermotivasi untuk meraup keuntungan semata. Tentu saja hubungan yang dilandasi atas dasar yang demikian tidak akan mendatangkan kebaikan.
Jika menginginkan orang lain menghargai dan menerima kita apa adanya, maka kitalah yang pertama harus menghargai dan berkeputusan untuk menerima orang lain apa adanya.
Buanglah sikap yang menggurui dan "bossy" atau sok menjadi raja atas orang lain. Kebahagiaan akan menyelimuti hari- hari kita jika kita bisa membangun hubungan yang baik dengan semua orang.
Terimalah orang lain sebagai saudara dengan segala kekurangan dan kelebihannya, sebagaimana Kristus menerima kita dengan segala kekurangan dan kelebihan kita, pada waktu kita masih berdosa.
ORANG YANG DAPAT MENERIMA DAN BERSAHABAT DENGAN BANYAK ORANG ADALAH PEMIMPIN TANPA BATAS,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar