Tanggal 23 November 1596 merupakan awal dari penyiksaan terhadap umat Kristen di Jepang.
Ibaragi Kun, seorang anak kecil berusia 12 tahun turut serta bersama di antara 26 orang yang ditangkap pada hari itu. Tidak terlihat kesedihan atau ketakutan dari wajahnya yang masih belia dan sangat polos, sehingga seorang tentara merasa iba kepadanya. "Masa depannya masih panjang." pikirnya.
Ia mendekati anak itu yang terlihat tenang seolah- olah tidak terjadi apa- apa. "Nak, engkau masih sangat muda. Masa depanmu masih sangat panjang. Untuk apa engkau menyia- nyiakan hidupmu dengan mempertahankan imanmu itu? Yang perlu kau lakukan sekarang hanyalah mengatakan bahwa kau tidak percaya Yesus dan engkau akan selamat dari hukuman mati ini," katanya.
Ibaragi memandang petugas itu dengan tersenyum dan berkata," Pak, sungguh akan jauh lebih baik jika saat ini Bapak menerima Yesus sebagai Juruselamat dan kita akan bersama- sama di dalam kerajaan Sorga."
Jawaban yang sangat tegas dan penuh dengan kepercayaan diri tidak disangka keluar dari mulut seorang anak kecil berusia 12 tahun. Ibaragi berbalik dan langsung berlari memeluk salibnya. Ia menjadi orang pertama di antara 26 orang yang disalibkan karena nama Tuhan Yesus.
Petugas itu berharap ketika tangan dan kakinya dipaku, Ibaragi akan menyangkal imannya. Tetapi sekali lagi, si kecil yang tak takut mati itu menunjukkan sikap seorang kesatria, yang siap mati demi mempertahankan sesuatu yang paling berharga di dalam hidupnya.
Kita tidak harus menyerahakan diri supaya dibunuh sebagai bukti iman, tetapi bagaimana kita mempertahankan iman kita ditengah- tengah keadaan yang sulit. Di zaman sekarang ini, mungkin jarang ada orang yang secara terang- terangan datang dan memaksa kita untuk menyangkal Yesus. Namun dapat kita saksikan, paksaan itu tidak lagi dengan todongan pistol dikepala kita, tetapi dengan godaan- godaan duniawi yang memikat hati kita. Jangan cepat terlena dengan godaan manis yang secara perlahan membawa kita pergi meninggalkan Tuhan dan menuju pada kebinasaan.
BANYAK YANG INGIN HIDUP NYAMAN DI DUNIA INI TETAPI TIDAK MENYADARI BAHWA KEBAHAGIAAN DI SORGA JAUH LEBIH INDAH.