PEJUANGAN SEBUAH TUNAS
Ada seorang pria yang berperangai buruk yang selalu merasa senang dan puas jika telah merusak sesuatu dan menyakiti sesamanya.
Suatu hari ia berjalan melintasi padang gurun dimana ada oasis atau sumber air. Di sekitar oasis itu ia melihat tunas kelapa yang muncul dipermukaan tanah. " Aku tidak akan membiarkan dia terus bertumbuh dan aku harus membunuhnya," poikir pria itu. Ia pun mengangkat sebuah batu besar lalu meletakkannya tepat diatas kelapa yang sedang bertunas tadi. Sambil tersenyum puas pria itu pergi.
Meskipun sang kelapa telah berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan batu itu, namun batu tersebut tidak bergerak sedikitpun. Satu- satunya cara agar ia tetap tumbuh, ia menancapkan akar- akarnya ke bawah sampai mencapai sumber air yang cukup untuk pertumbuhannya. Semakin hari akar- akarnya semakin kuat dan iapun berhasil tumbuh dengan meliukkan tunasnya untuk menghindari batu tersebut.
Beberapa tahun kemudian, pria yang meletakkan batu di atas tunas kelapa tersebut kembali untuk memastikan bahwa si kelapa benar- benar sudah mati. Ketika ia sedang mencari- cari, sebuah kelapa yang sangat tinggi menyapanya sambil berkata, " Aku ingin berterimakasih kepadamu atas batu besar yang kau letakkan di atasku dulu. Batu itulah yang telah menyemangati aku untuk terus bertumbuh dengan berbagai cara. Hasilnya sekarang aku menjadi pohon kelapa tertinggi di tempat ini."
Pria berperangai buruk itu sempat tertegun mendengar kata- kata sang kelapa. Ia juga melihat batu besar yang di letakkannya dulu masih berada di samping pohon kelapa itu.
Seringkali kita berdoa dan meminta kepada Tuhan agar Ia mengangkat masalah dan beban yang menekan kita, tetapi jarang kita meminta kepada Tuhan agar memberikan kekuatan dan kemampuan ekstra untuk dapat menanggung beban dan masalah kita.
Akibatnya ketika kita merasa tidak mampu lagi menanggung beban itu, iman kita menjadi lemah dan kita mulai kecewa kapada Tuhan. Kitapun akhirnya menjadi orang yang kalah dan menyerah pada tekanan yang datang.
Sebenarnya tahan atau tidaknya kita di dalam tekanan, terletak pada cara kita menyikapi tekanan itu. Orang yang mau maju tidak akan pernah memandang tekanan sebagai beban berat yang akan menyebabkannya jatuh. Sebaliknya, ia akan memandang tekanan sebagai pendorong semangat untuk berusaha dan terus bertekun.
Kelapa yang baru bertunas itu telah berusaha untuk tetao bertahan dengan menancapkan akarnya kebawah sehingga ia mampu terus bertumbuh menjadi pohon kelapa yang tertinggi.
Perhatikanlah bahwa batu besar itu tidak beranjak darinya, tetapi sang kelapa berusaha dengan berbagai cara agar tetap tumbuh.
Jangan selalu meminta agar Tuhan mengangkat beban kita, tetapi mintalah kekuatan untuk dapat bertahan dan menang atas setiap tekanan yang ada.
Kita tidak dapat lari dari kesulitan, tetapi kita dapat menyiasati kesulitan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar