Bila merenungkan kembali peristiwa yang terjadi 41 tahun yang lalu, aku selalu berkata : “Tuhan trimakasih buat kesempatan hidup yang kujalani hingga saat ini.” Setiap merayakan ulang tahun, hatiku selalu diliputi ucapan syukur yang melimpah karena tahun-tahun yang kulalui sungguh sangat berharga, karena tanpa anugerah Tuhan mungkin usiaku dibumi ini hanya 4 tahun saja.
Semula berawal dari sebuah peristiwa 37 tahun silam, dimana seorang anak kecil (Balita) yang tak tahu apa-apa harus diperhadapkan dengan sebuah peperangan melawan kuasa jahat. Hari itu Ayahku menemani seorang teman pergi ke gunung Kawi, meski sudah berjanji kepada Ibuku bahwa Ayah tidak akan meminta apapun saat disana, beliau hanya mengantar seorang teman.
Tetapi manusia lupa, bahwa saat kita memasuki area dimana iblis tinggal, tidak ada seorangpun yang luput dari godaan dan perangkapnya. ( untuk itu jangan sekali-kali kita mencobai Tuhan dengan datang dan menginjakkan kaki ditempat dimana kuasa jahat berkuasa). Tak luput pula Ayahku saat itu, meski saat berangkat sudah bertekat untuk tidak “meminta” apa-apa disana, tetapi saat pikiran dan hatinya lemah, maka itu akan menjadi suatu perangkap dan jerat baginya.
Entah mengapa, waktu itu Ayahku tiba-tiba teringkat padaku ( putri ke tiga dari empat bersudara yang paling disayanginya). Disaat yang sama dirumah dimana aku sedang tidur siang, tiba-tiba ada “suatu kuasa” yang hendak membawaku, aku menangis dan berteriak tak mau diajak dan meronta (menurut kesaksian Ibuku). Dan Ibuku yang saat itu mendengar teriakan dan tangisanku yang tidak wajar segera berlari kekamarku.Beliau sangat kaget dengan apa yang terjadi padaku, bukan sesuatu yang wajar.
Ibuku seorang muslim yang taat dan rajin dalam ibadahnya, meskipun Ayah dan Ibu menikah dan diberkati digereja, tapi Ibuku tetap mengikuti keyakinannya sebagai seorang muslim. Selama pernikahan mereka pernah Ayahku mengajak Ibu sekali dua kali untuk menemaninya ke gereja. Firman yang ditabur tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. Firman yang pernah didengar oleh Ibuku menjadi satu senjata dan menghasilkan kuasa yang dahsyat!
Saat Ibu melihatku seperti itu, tiba-tiba yang terlintas dalam pikirannya adalah nama YESUS, beliau ingat Firman yang didengar digereja, bahwa “ DALAM NAMA YESUS ADA KUASA MENGUSIR SETAN.” Firman yang baru ia dengar saat beliau menemani Ayah kegereja.Aku berpikir mengapa Ibu saat itu tidak ingat dengan ayat-ayat untuk mengusir setan dalam kitabnya. Aku yakin itu semua adalah campur tangan Tuhan atas keluargaku.
Saat itu Ibuku yang belum mengerti sedikitpun tentang iman langsung “bertindak” saat melihat aku masih meronta dan menangis. Ibu membuka semua jendela kamar dan pintu rumah kami. Kemudian dengan doa sederhana penuh percaya kepada nama yang baru beliau dengar, Ibuku berdoa dengan suara keras dan lantang, “ DALAM NAMA YESUS semua setan iblis yang mengganggu anakku pergi dan keluar dari rumah ini..!!! “
Seketika itu juga kami merasakan ada “angin” yang keluar dari kamarku dengan suara yang cukup keras.Dan akupun tertidur kembali tanpa tahu apa yang baru saja terjadi. Satu hal yang membahagiakan setelah peristiwa itu, akhirnya Ibuku mengakui bahwa dalam nama TUHAN YESUS ada kuasa, dan Ibu yakin bahwa YESUS adalah Tuhan yang sesungguhnya, kemudian Ibuku membuat keputusan untuk menerima TUHAN YESUS menjadi Tuhan dan Juruselamatnya, sejak saat itu..Haleluya..!!.
11 tahun setelah peristiwa itu berlalu, sebuah peristiwa yang dirahasiakan oleh orangtua dan kakak-kakakku, tanpa sengaja kakak tertuaku sambil bercanda dia bilang kalau aku sebenarnya sudah lama “mati” saat usia 4 tahun..Aku kaget dengan apa yang kakakku katakan, dan akhirnya terungkaplah apa yang selama ini mereka rahasiakan dariku,sebuah peristiwa besar yang menentukan hidupku.
Terus terang aku sangat marah saat itu dengan Ayahku, yang aku tahu Ayah sangat menyayangiku melebihi kedua kakak dan adikku, apa saja yang aku minta Ayah selalu mengabulkannya.Tapi aku kaget mengapa Ayah begitu tega mau “menukarku” dengan sesuatu yang beliau minta di gunung Kawi (meski hanya selintas dalam pikirannya ).
Tetapi Tuhan menyadarkanku, bahwa tanpa kasih karunia, tanpa anugerahNya, aku takkan diberikan perpanjangan umur dan kesempatan untuk hidup, bahkan tanpa peristiwa itu Ibuku takkan mungkin mengalami kuasa Tuhan dan mengakui bahwa nama YESUS penuh kuasa, dan itu yang membawa ibu menjadi percaya bahwa YESUS adalah Tuhan dan Juruselamat.
Saat aku merenungkan semua itu, aku sadar tidak ada alasan untuk aku marah dan membenci Ayahku, bahkan aku yakin bahwa Tuhan punya rencana yang indah dalam hidupku, sehingga DIA menyelamatkanku saat itu.Aku memaafkan dan mengampuni Ayahku dengan tulus, bahkan sejak itu aku semakin menghargai hari-hari yang Tuhan beri untukku.
Bulan Mei ini Tuhan tambahkan satu tahun lagi untuk aku boleh menikmati kasih Tuhan yang besar bersama keluarga kecilku. Aku bersyukur atas karuniaNya, bahkan Tuhan memberikanku sukacita atas suami dan anak-anak yang sangat mengasihiku dan mendukungku dalam pelayananku saat ini.Aku percaya Tuhan akan terus melanjutkan karyaNya atas hidupku dan keluargaku,bahkan janji keselamatan atas keluarga besarku ( yang saat ini masih belum percaya Tuhan), aku percaya akan segera Tuhan genapi.
Hanya satu kerinduanku, untuk tetap dapat menjadi berkat dan memuliakan nama Tuhan dimanapun aku berada.Belajar untuk memakai dan mengembangkan talenta yang Tuhan beri dengan terus bertekun dalam doa dan persekutuan dengan orang-orang kudus, sambil menanti kedatangan TUHAN YESUS yang kedua kali.
Mari manfaatkan anugerah Tuhan dengan sebaik-baiknya, bila kita ada hingga detik ini ,itu semua karena anugerahNya.Jangan kompromi dengan dosa dan jangan tertipu oleh tipu daya iblis, karena hari-hari ini adalah jahat.Tapi terus dekat dan melekat kepada Tuhan , maka kita akan aman dalam perlindunganNya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar