Pernikahan bagaikan menerbangkan sebuah pesawat. Suami adalah pilot dan istri adalah co-pilot.
Pilot mengambil segala keputusan dan tindakan berdasarkan keselamatan pesawat dan seluruh isinya, dan co - pilot mendukung tugas pilot sebagai partner terpenting.
Yang mereka lakukan untuk sampai ketujuan dengan selamat adalah bekerjasama sebagai satu tim.
Tujuan Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan, salah satunya adalah adanya pernikahan, dimana laki-laki dan perempuan akan hidup dalam persekutuan yang tak terpisahkan, saling berbagi, saling mengisi, saling menerima kekurangan dan kelebihan masing- masing, serta berlangsung seumur hidup.
Pernikahan bukan sebuah kontrak yang berlaku hanya sampai batas waktu tertentu, dan tak dapat dibubarkan begitu saja. Persekutuan sejati takkan terjalin kecuali pihak- pihak yang bersekutu telah mencapai persetujuan bersama.
Banyak pasangan yang ingin bercerai, mereka bercerai karena sudah tidak ada kecocokan lagi, bahkan karena terlalu banyak perbedaan diantara mereka.
Bukankah mereka memang dua individu yang berbeda? Tentu saja ketidakcocokan dan perbedaan itu pasti ada. Tetapi dua telah menjadi satu, maka sebagai kesatuan capailah kesepakatan agar pesawat pernikahan anda dapat meneruskan perjalanan hingga selamat sampai tujuan.
Diakhir zaman ini, iblis mencari berbagai cara untuk menghancurkan pernikahan. Jaga pernikahan anda jangan sampai hancur, jalin terus komunikasi dan kesetiaan kepada pasangan anda. Bawa pesawat pernikahan anda dengan perjalanan yang aman dan penuh cinta kasih.
Masih ada waktu untuk untuk memperbaiki semuanya, sebelum terlambat.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Markus 10 : 8