Jumat, 18 Oktober 2013

SI PERUSAK MENYERANG PERNIKAHAN


Kita dapat melihat dari awal mula sekali keberadaan manusia, bahwa sasaran terbesar yang setan serang adalah pernikahan. Strateginya adalah dengan memisahkan laki- laki dari perempuan dan membuat mereka saling menentang satu dengan yang lainnya.

Karena itu, setan menyerang perempuan dan menjeratnya untuk membuat keputusan- keputusan besar tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan pasangannya.
Niat setan adalah untuk merampas kuasa dari tangan mereka dan mendatangkan kekacauan serta menghancurkan kehidupan berkeluarga.

Masyarakat terbentuk dari keluarga- keluarga. Tuhan melembagakan pernikahan dan kelanggengan pernikahan dari sejak semula. Kerinduan Tuhan adalah untuk menghasilkan " suatu keturunan yang ilahi" .
" Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap istri pada masa mudanya." Maleakhi 2 : 15
Tuhan menghendaki pernikahan yang ilahi yang menghasilkan keturunan yang ilahi.
Karena itu Ia mengernyitkan dahi melihat perbuatan- perbuatan seksual yang tidak wajar, kekerashatian, dan perceraian.

Setan sedang berusaha untuk menghancurkan masyarakat dengan merusak pernikahan. Contohnya,ia mendorong para pasangan untuk hidup bersama tanpa menikah. Hal ini menghasilkan anak- anak yang tidak dipedulikan, tidak di didik dalam jalan- jalan Tuhan.
Setan mempromosikan perselingkuhan, perceraian, lesbianisme, serta homoseksualitas.

Miliki kesatuan dengan pasangan kita, karena laki- laki dan perempuan harus berkuasa bersama- sama ( Kejadian 1 : 28 ). Dengan kesatuan maka setan tidak akan bisa menyerang keluarga atau pernikahan kita, karena Tuhan memberi kita kuasa, berkuasa atas semua ciptaanNya, berkuasa pula atas keutuhan hubungan pernikahan yang kudus.
Semoga kita memiliki keluarga yang kuat, sehingga setan tidak dapat menghancurkan keutuhan keluarga kita. Amin




Rabu, 16 Oktober 2013

KASIH YANG MEMULIHKAN KELUARGA






Beberapa bulan lagi kita akan merayakan Natal, tahukah anda ada satu kisah dibalik Natal?.
Kisah Natal dimulai dari keluarga. Keluarga Maria dan Yusuf. Yesus lahir ditengah keluarga, walaupun Dia bisa lahir dengan cara yang lain yang dikehendakiNya, namun keluarga adalah pilihanNya.
Dalam perjalanan pelayananNya Yesus melakukan tanda ajaib pertama di tengah keluarga, hal itu terjadi di sebuah keluarga yang sedang merayakan pesta pernikahan di Kana.

Bagi Yesus, keluarga sangatlah penting. karena itu keluarga harus diberi perhatian yang istimewa. Keluarga adalah lembaga yang sangat sentral. Tahukah anda, negara kuat bila keluarga kuat. demikian juga dengan gereja. Gereja kuat bila keluarga kuat, tetapi sebaliknya, gereja akan rapuh bila keluarga rapuh.

Akan tetapi, bagaimana faktanya sekarang? Fakta menunjukkan kondisi sebaliknya.
Banyak keluarga yang berada dalam tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Tidak sedikit keluarga yang hancur berkeping- keping. Perceraian, perselingkuhan, dan masalah- masalah amoral lainnya mendera keluarga- keluarga, tak terkecuali keluarga Kristen.

Sekarang bagaimana kita menyikapi hal ini?. Sebelum kehancuran terjadi dalam keluarga kita, bentengi diri anda dan pasangan dengan kasih, kesetiaan dan keterbukaan. Jalin terus komunikasi yang baik dengan pasangan, semua dapat kita lakukan hanya dengan kekuatan dan kasih dari Tuhan bukan dengan kekuatan sendiri.
Bangun dan pupuk terus cinta kita kepada pasangan, dengan menerima segala kelemahan dan kelebihannya, karena suami atau istri kita saat ini adalah benar- benar orang yang telah Tuhan tentukan untuk kita, dan yang terbaik. Jangan pernah meragukan pilihan Tuhan akan hal ini.

Semoga keluarga kita tetap ada dalam jalur yang Tuhan mau, yaitu menjadi keluarga- keluarga yang menjadi berkat. Setiap hari adalah moment yang indah untuk menciptakan keluarga yang bahagia, dan semua di awali dari pribadi kita, jangan pernah menuntut pasangan kita, tetapi mulailah dari diri sendiri untuk melakukan kebaikan, maka pasti hal yang sama akan kita dapatkan dari pasangan kita.
Selamat merajut kasih dalam keluarga, dan pastikan keluarga anda adalah keluarga yang diberkati!. Amin

Sabtu, 12 Oktober 2013

KASIH YANG TERBUKA

Fondasi dalam pernikahan yang harmonis adalah kasih yang sejati, sepenuh hati, luar dalam, sampai kematian memisahkan.
Kasih antara suami dan istri yang tumbuh dalam tahun- tahun pernikahan tidak terjadi begitu saja, hanya dengan mengucapkan janji pernikahan atau dengan melingkarkan sebuah cincin di jari manis pasangan kita, tetapi kasih itu harus di usahakan!.

Pikirkan hal- hal praktis dari kasih yang dapat diterapkan dalam hubungan suami istri dari firman      1 Korintus 13 : 4 - 8 :
  • KASIH ITU SABAR, memaafkan kelupaannya meskipun selalu terjadi berulang- ulang.
  • KASIH ITU MURAH HATI, rela mencuci piring tanpa menggerutu walaupun telah menjalani hari yang melelahkan.
  • KASIH ITU TIDAK CEMBURU jika melihat pasangan kita berkomunikasi dengan lawan jenis.
  • KASIH TIDAK MEMEGAHKAN DIRI karena mendapat penghasilan yang lebih besar dari pasangan.
  • KASIH ITU TIDAK SOMBONG tetapi mengakui bahwa pasangan kita mungkin lebih mampu dalam hal- hal tertentu di banding kita.
  • KASIH TIDAK MELAKUKAN YANG TIDAK SOPAN, karena itu istri berbicara dengan hormat kepada suaminya, baik secara pribadi maupun di hadapan orang lain.
  • KASIH TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN DIRI SENDIRI,tetapi dengan senang hati mengantar istri belanja ke pasar.
  • KASIH TIDAK PEMARAH dan tidak berteriak jika terpaksa marah.
  • KASIH TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN tetapi segera mengampuni dan tidak mengingatnya lagi.
  • KASIH TIDAK BERSUKACITA KARENA KETIDAKADILAN dan tidak menekan pasangannya untuk melakukan hal yang salah.
  • KASIH BERSUKACITA KARENA KEBENARAN dengan cara menghadapi kenyataan dan belajar untuk menyesuaikan diri.
  • KASIH SELALU MELINDUNGI, memberi rasa aman kepada pasangan.
  • KASIH SELALU MEMPERCAYAI, membantu pasangan keluar dari keraguan dan menghindari perilaku yang menimbulkan kecurigaan.
  • KASIH SELALU BERHARAP, tetap berpegang pada impian bersama dalam membangun rumah tangga yang bahagia.
  • KASIH SELALU TEKUN, bahkan bertumbuh semakin kuat meski berada dalam keadaan sedih.
  • KASIH TIDAK PERNAH GAGAL, walaupun usia, kesehatan dan kekuatan tidak ada lagi.
 Hai suami dan istri, inilah seharusnya gambaran kasih anda kepada pasangan anda. Kasih harus dapat diungkapkan dalam wujud kesabaran,kesetiaan, kebaikan, kepercayaan, dan pengharapan dalam hidup kita sehari- hari. Kita tidak perlu menunggu datangnya masalah dalam hubungan kita dengan pasangan, karena kita kurang dalam menyatakan kasih. Tetapi mulailah sekarang, saat ini juga sebelum semuanya terlambat. Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati